Sejarah GKAI

Sejarah Gereja Kristen Alkitab Indonesia

Latar belakang berdirinya Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI) adalah motivasi Alkitabiah, maksudnya bahwa GKAI berdiri sebagai akibat dari ketaatan kepada Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 28: 18-20, yang intinya pelaksanaan pekabaran Injil di dunia dengan tujuan untuk mengorganisasi para petobat baru.

Sejarah berdirinya GKAI dimulai pada tahun 1950-an. Adalah lembaga badan misi The Evangelical Aliance Mission (TEAM) yang menempatkan para penginjilnya di daerah Irian Jaya (waktu itu masih bernama Irian Barat) dan sekarang Papua Barat. Keluarga pertama yang diutus ke Papua Barat untuk mulai pelayanan adalah Pdt. Harold Lovestrand, yang tiba di Papua Barat pada tahun 1953. Untuk memungkinkan pengembangan pelayanan yang lebih cepat, beliau sekaligus memulai satu Sekolah Alkitab Manokwari yang diberi nama Sekolah Alkitab Erikson Tritt sebagai peringatan kepada dua orang penginjil yang pertama datang ke Irian Jaya tetapi mati martir (terbunuh) karena pelayanan pekabaran Injil.

Banyak pemuda-pemudi yang telah bertobat menyerahkan diri dan belajar Firman Tuhan di Sekolah Alkitab tersebut dan setelah tamat mereka diutus ke desa-desa terpencil untuk mengadakan penginjilan dan pendirian kelompok-kelompok persekutuan orang-orang percaya. TEAM juga terus menambah jumlah utusan Injil Yang didatangkan ke Irian Jaya, untuk membantu pendidikan, baik di Sekolah Alkitab, Sekolah Umum dan pelayanan Kesehatan. Di antaranya adalah dua utusan Injil yang kemudian menikah menjadi satu keluarga: Pdt. William Hekman. Setelah melayani beberapa tahun di Irian Jaya, dan pelayanan telah berkembang di sana, maka keluarga Pdt. William Hekman berbeban untuk memulai pelayanan di Indonesia Barat. Beban beliau sekeluarga terlaksana tahun 1970 dengan pindah pelayanan ke Jakarta. Pada tahun itu beliau mendirikan satu wadah penginjilan yang diberi nama BERITA HIDUP.

Antara Pdt. W.Hekman dan President AMG International (The Advancing the Ministries of the Gospel) Rev. Dr. Spiros Zodhiates, telah ada kesepakatan untuk bekerja sama di dalam pelayanan yang diadakan ialah pemasangan iklan Injil di Surat-surat kabar dan Majalah. Banyak orang yang meminta keterangan lebih lanjut mengenai keselamatan di dalam Tuhan Yesus, setelah membaca iklan-iklan Injil yang dipasang di surat kabar.

Di samping pelayanan Literatur itu, diadakan juga pelayanan secara langsung, secara khusus kepada para pemuda-remaja di DKI Jakarta. Hasil pelayanan itu menyebabkan munculnya wadah pelayanan pemuda yang diberi nama Persekutuan Angkatan Muda Kristen Indonesia (PAMUKRI), yang pelayanannya disponsori oleh Berita Hidup. Karena banyak petobat di dalam pelayanan-pelayanan itu, dan karena para peserta Kursus Alkitab Tertulis rindu dibina secara langung, tidak hanya secara tertulis, maka dibentuklah banyak kelompok Persekutuan Alkitab yang disingkat PA.

PA-PA tersebut didirikan diberbagai tempat di lima wilayah DKI Jakarta yaitu di Jakarta Utara, Selatan, Timur dan Barat, serta Jakarta Pusat.  Sedangkan khusus untuk pelayanan pemuda-pemudi dibentuklah Club-Club PAMUKRI, juga di LIMA wilayah DKI Jakarta.

Kebaktian PA-PA dan Club-club PAMUKRI diadakan sekali seminggu yang diadakan dirumah-rumah, sekolah-sekolah dan Hotel-hotel.  Perkembangan pelayanan yang sedemikian pesat, sudah tentu membutuhkan tenaga-tenaga pelayanan yang terpanggil dan dilengkapi untuk pelayanan itu.  Untuk maksud pengadaan tenaga pelayan tersebut maka Berita Hidup membuka satu kegiatan baru yaitu pendidikan Sekolah Alkitab yang diberi nama Institut Alkitab Jakarta (INALTA), pada tahun 1974.  Selanjutnya Pdt. John S. Dana sampaikan juga tentang tersedianya tanaga hamba Tuhan yang telah dipersiapkan di sekolah Alkitab yaitu INALTA, penamatan pertama diadakan pada tahun 1975, yang segera ditempatkan untuk melayanai PA-PA dan Club-club PAMUKRI yang telah ada maupun membuka yang baru.  Penyebaran Traktat dan pemberitaan Injil melalui Siaran Radio, pemutaran Film rohani penyelenggaraan kebaktian kebangunan rohani di lapangan-lapangan terbuka dan stadion-stadion merupakan tambahan kegiatan/pelayanan Berita Hidup yang semua hasilnya, yaitu para petobat, dibimbing untuk mengikuti persekutuan dan pembinaan lanjutan di dalam PA dan Club PAMUKRI.

Setelah tercapainya perkembangan yang sedemikian pesat, maka muncullah kebutuhan akan adanya satu wadah organisasi yang dapat menjadi wadah yang di dalamnya bernaung dan bersatu pelayanan baik di Indonesia Barat maupun di Irian Jaya.  Setelah didoakan dan digumuli bersama, maka semua pelayan yang terlibat, baik di Jakarta maupun di Irian Jaya, sepakat untuk mendirikan satu wadah yang diberi nama PERSEKUTUAN KRISTEN ALKITAB INDONESIA (PKAI) badan tersebut didirikan pada tahun 1974 dan didaftarkan kepada Pemerintah RI melalui Departemen Agama dengan nomor pendaftaran: No. E/VII/149/74 pada tanggal 13 Pebruari 1974.  Semua pelayanan yang telah ada di masukkan ke dalam wadah itu dibawah departemen-departemen antara lain: Departemen Literatur: BERITA HIDUP, Departemen Pendidikan Theologia: INALTA dan Sekolah Alkitab Erikson Tritt, Departemen,Pemuda: PAMUKRI, dan Departemen Gereja yaitu Persekutuan Gereja Kristen Alkitab Indonesia (PGKAI).  PGKAI inilah yang menjadi awal dari Gereja Kristen Alkitab Indonesia (GKAI).

Pada tahun 1976, dalam satu Persidangan Umum PGKAI, yang diadakan di

JL. Rempoa Permai 1, Jakarta Selatan, yang dihadiri oleh semua pengurus dari setiap Departemen dan Misi TEAM, maka diambillah satu keputusan untuk membadan-hukumkan secara tersendiri beberapa Departemen PKAI, karena adanya tuntutan dari pemerintah RI dan karena perkembangan pelayanan menuntut hal itu supaya dapat berkembang lebih pesat lagi.  Setelah digumuli dan mengadakan persiapan-persiapan antara lain penyusunan Anggaran Dasar, maka pada tahun 1978, Departemen PAMUKRI dijadikan Yayasan PAMUKRI, yang didaftarkan ke Departemen Agama setelah diaktenotariskan.  Demikian juga Departemen Literature (Berita Hidup) menjadi Yayasan Berita Hidup yang dibadanhukumkan secara resmi dengan telah selesainya Akte Notarisnya yang pada tanggal 31 Maret 1978, dan didaftarkan ke Departemen Agama RI dengan nomor pendaftaran : E/Ket/438/2413/78.  Yayasan Berita Hidup tetap menaungi dan membiayai INALTA sebagai salah satu kegiatannya.

Pada tanggal 2-4 Mei 1978, diadakanlah Persidangan Umum Istimewa dari semua jemaat Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Alkitab Indonesia, yang tempat pelaksanaannya adalah di Kantor Pusat Berita Hidup,JL. Rempoa Permai 1-2 Jakarta Selatan. Persidangan tersebut dihadiri oleh semua jemaat dan pengurus PGGKAI dari seluruh Indonesia Barat dan Irian Jaya, dan juga Misi TEAM Irian Jaya dan Indonesia Barat.  Ada empat keputusan mendasar yang diambil dalam persidangan tersebut:

  1. Nama Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Alkitab Indonesia diganti menjadi Gereja  Kristen Alkitab Indonesia (GKAI) dan karena itu semua jemaat yang tergabung dalam PGGKAI secara otomatis menajdi bagian di dalam GKAI.
  2. Menyusun dan menetapkan Anggaran Dasar GKAI dan dengan demikian GKAI resmi berdiri sendiri terlepas dari PKAI.
  3. Memilih Pengurus Nasional Pertama GKAI, yang dinamakan Majelis Umum sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar.
  4. Pusat domisili kepengurusan GKAI adalah di Jakarta.

Berdasarkan keputusan-keputusan tersebut, maka pada tanggal 15 Nopember 1978, GKAI resmi menjadi Badan Hukum sendiri dengan Akte Notaris No. 47/1978, dan setelah itu didaftarkan kepada pemerintah RI melalui Departemen Agama, dengan nomor pendaftaran:E/Ket/148/66/79.    

Hingga Tahun 2020 ini, Gereja Kristen Alkitab Indonesia telah ada di 21 Provinsi, yaitu:

  1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
  2. Provinsi Sumatera Utara
  3. Provinsi Kepulauan Riau
  4. Provinsi Jambi
  5. Provinsi Bengkulu
  6. Provinsi Sumatera Selatan
  7. Provinsi Lampung
  8. Provinsi DKI Jakarta
  9. Provinsi Banten
  10. Provinsi Jawa Barat
  11. Provinsi Jawa Tengah
  12. Provinsi DI Yogyakarta
  13. Provinsi Jawa Timur
  14. Provinsi Kalimantan Barat
  15. Provinsi Sulawesi Selatan
  16. Provinsi Sulawesi Tenggara
  17. Provinsi Bali
  18. Provinsi Nusa Tenggara Timur
  19. Provinsi Maluku Utara
  20. Provinsi Papua
  21. Provinsi Papua Barat